Sunday, September 25, 2005

love , waiting, expectancy, grief

Sakit memang jika kita mencintai seseorang namun tidak mendapatkan balasan seperti yang kita inginkan dan seperti yang ada dalam angan-angan kita sebelumnya. Tetapi yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaan kita padanya. Entah dimana keberanian kita pada saat itu, yang ada kini hanyalah tinggal perasaan menyesal karena tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam hati kita.


Satu hal yang menyedihkan yang membuat kita jatuh tersungkur dan memerlukan waktu lama untuk bangkit kembali, dimana ketika dalam hidup bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagi kita , tetapi hanya untuk mengetahui bahwa ia ditakdirkan bukan untuk bersama dengan kita, sehingga harus merelakannya pergi dan berlalu dari kehidupan kita.


Sering kita tidak menyadari hal-hal yang telah kita dapatkan, sampai kita kehilangannya. Kita seringkali tidak bersyukur atas apa yang telah kita raih, sehingga menimbulkan kehausan untuk mendapatkan yang lebih dan melupakan hal-hal yang kecil menurut kita, yang sebenarnya bisa merupakan kumpulan hal besar yang terpecah-pecah.


Teman terbaik adalah teman dimana kita sedang duduk bersama disebuah ayunan tanpa ucapan sepatahpun, dan ketika harus berpisah dengannya, terasa seolah hal tersebut adalah percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan bersama. Tentunya sangat sulit untuk memahami apa yang saya bicarakan kali ini, tapi suatu saat pasti kita akan merasakan hal yang semacam itu.


Lalu dimanakah arti cinta..? cinta mengisyaratkan banyak makna yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Ada hitam dan putih dalam hal cinta. Bagaimana tidak..? pada suatu hal cinta menghadirkan keindahan, romantisme, dan rasa kasih-sayang, dilain sisi ada rasa yang bertolak belakang, hal ini bisa saja terjadi karena reaksi cinta yang kita dapatkan. Tentunya akan sangat indah hidup kita jika orang yang kita cintai dan menjadi harapan kita untuk hidup bersama, juga memiliki perasaan atau tanggapan yang sama mengenai diri kita. Lalu, lalu bagaimana dengan cinta yang tak terbalas atau tak terungkapkan..? sebuah dilema akan menghinggapi orang-orang ini. Rasa cinta berubah menjadi kebencian dan mungkin juga akan mengakibatkan trauma yang berkepanjangan untuk berurusan dengan masalah yang satu ini.


Setidaknya keberanian untuk mengungkapkan perasaan kepada orang yang kita harapkan, dan kita nantikan kehadirannya adalah bekal untuk memperjuangkan apa yang sepatutnya kita perjuangkan. Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai seseorang yang kita inginkan, karena kita hanya mempunyai satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk memperjuangkan apa yang kita inginkan. Letakan posisi kita sebagai orang lain, dimana jika kita merasakan sakit maka orang lainpun mungkin akan merasakan sakit atas apa yang kita lakukan.


Dalam hidup ini, orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal yang terbaik, mereka hanya berfikir bagaimana mencipta semua hal menjadi yang terbaik bagi mereka.

Cinta yang hadir dalam kehidupan dimulai dengan senyum, kemudian tumbuh menjadi perasaan sayang, dan berakhir dengan air mata. Ketika kita lahir dan kita menangis dengan kerasnya, orang yang ada disekitar kita tersenyum, dan ketika kita meninggalkan hidup dengan tersenyum maka, orang-orang disekeliling kita akan menangis.


Bagaimana kita bisa menempatkan diri dalam posisi yang tepat, itulah inti dari setiap pengharapan dan cinta. Saat ini, apa yang saya rasakan adalah merasakan bertemu dengan orang sangat berarti dalam hidup saya. Harapan yang ada dalam hati adalah dia bisa bersama dan menjadi teman dalam menjalankan kehidupan ini.


Ada cinta ada penantian, ada cinta ada pengharapan dan ada cinta ada pula penderitaan.”