Perasaan senang sekaligus bingung dan bimbang, bagaimana tidak, saat ini apa yang ada di perasaan saya sudah terungkapkan. Itu juga bukan saya sendiri yang mengatakannya, biasa ada orang baik yang mewakili saya dalam menyampaikan perasaan yang ada dalam hati kepadanya, walaupun tanpa disengaja dan tanpa adanya aba-aba dari saya. Sebenarnya sih, ada rasa ga enak, “masa kayak gitu kok orang lain yang ngomong, emang gak bisa sendiri ya..?”. lha wong kalau sendiri saya takut!! , eh pas ada yang keceplosan ngomong ya udah sekalian aja biar tambah pusing kepala.
Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimanakah reaksinya setelah mengetahui apa yang sebenarnya? Yup masih misteri dan sayapun tidak berharap banyak, karena sampai saat ini untuk berharap saja rasanya saya sudah takut. Seandainya kalau saya itu orangnya ganteng, kaya dan pintar tentunya perasaan itu akan hilang dengan sendirinya, atau mungkin akan ada perasaan kekurangan lainnya, biasa manusiawi segala sesuatu kayaknya tidak ada habisnya(Puasnya). Harapan sebenarnya sih terus ada dan berkembang, bagaimana tidak dalam kisah sinetron pun seorang budak bisa mengidolakan tuan putrinya dan berharap bisa bersama selamanya dan hidup bahagia. Begitu juga dengan saya, tetap mempunyai harapan besar untuk dapat bersama dan mendapatkan hatinya.
Entahlah jika dipikir-pikir kayaknya ini adalah gajolak jiwa yang benar-benar menguras hati dan pikiran saya. Walaupun statusnya saat ini adalah sudah mempunyai kekasih, dalam hati kecil saya masih sangat mengharapkannya, mencoba untuk menutup mata dan telinga untuk melihat kenyataan yang ada didepan mata. “Ah…… apa yang harusnya saya lakukan !!!”
Harapan terbesar saat ini adalah mendapatkan apa yang menjadi tambatan hati, walau dengan langkah yang goncang semoga ia bisa menjadi bagian dalam hidup saya.