Tuesday, September 06, 2005

Semua hal yang terbatas mengungkapkan keterbatasan

Setelah melakukan perjalanan pendek ke rumah ibu kantin, akhirnya ada ide baru yang muncul dari benak pikiran kami. Rencana untuk pergi liburan merupakan agenda kami yang tertunda, rencana pertama mengambil tempat tujuan Pantai Pangandaran yang terletak di kabupaten Ciamis Jawa Barat, maklum kerena persiapan yang kurang matang atau mungkin karena tenggang waktu yang terlalu lama sehingga rencana liburan itupun kandas dengan mudahnya. Sebelum rancana tersebut berjalan kita sudah membuat tabungan khusus yang di tampung oleh bendahara kami untuk modal liburan ke Pangandaran.

Setelah rencana awal gagal dengan alasan banyaknya peserta yang sudah tidak berminat lagi karena saat itu kami sedang sibuk mengurusi Skripsi, dan adanya perbedaan pendapat dan banyak lagi alasan-alasan dari anak-anak sampai ke masalah transportasi. Akhirnya dengan terpaksa rencana tersebut gagal total dengan menyisakan tabungan yang belum diambil. Walaupun jumlahnya tidak banyak.

Dengan hadirnya Apri dan Fifi kami mencoba menggali kembali rancana liburan yang sempat kandas beberapa waktu yang lalu, dengan harapan mereka berdua bisa ikutan dalam acara ini. Dengan rencanan yang seadanya dan tanpa planning yang rumit kami (Sutikno dan Saya) memberitahukan kembali rencana ini ke teman-teman. Tanggapan awal dari mereka sih adem-adem aja. Ada yang setuju dengan syarat teman yang lainnya ikutan dan lain sebagainya.

Hari senin telepon rumah berdering. Dengan semangat yang membara Sutikno memberikan planningnya kepada saya. Ok deal .. hari ditetapkan yaitu hari minggu. Oh iya ada yang terlupa bagaimana dengan trasportasi..? “beres gil kebetulan ada rental mobil diseberang rumah” dengan sewa Rp. 250.000,00 perhari. Ups lumayan murah untuk kami yang berjumlah 6 orang. Agar yang lainnya merasa terikat maka saya katakana bahwa mobil sudah siap.

Selasa pagi kebetulan kami semua sedang ke kampus dan biasa kantinpun dipilih untuk tempat berdiskusi tentang rencana liburan atau piknik lebih tepatnya. Empat orang sudah terkumpul mereka adalah Saya( Ragil Turyanto, Sutikno, Supardi dan Doni Romansyah) wah masih harus menunggu lagi nih…! Yup akhirnya yang ditunggu datang juga Apri dan Fifi datang dari arah pintu kantin. Woo.. cantik. Itu kesan yang ada di hati … setelah duduk bersama kami langsung memulai pembicaran, setelah cukup dengan kata-kata pembuka akhirnya langsung ke inti permasalahan. Yang pada intinya adalah mengajak mereka untuk ikut serta dalam rencana piknik ini.

Ternyata yang jawaban yang ditunggu tidak keluar dengan alasan tidak enak kepada pakde karene selama tinggal dibandung ini mereka tinggal bersama Pakde nya. Dengan sedikit kekecewaan kami pun memakluminya yah .. hal tersebut wajar karena mereka itu adalah titipan dari orang tuanya masing-masing. Dan tentunya kurang bijaksana kalau Pakde dengan mudahnya mengijinkan mereka untuk keluar rumah. Yup pengawasan yang bagus… saya sendiripun akan melakukan hal yang sama jika saya dititipi mandat dari orang tua meraka.

Mendengar jawaban meraka tidak bisa ikut kami semua sempat kehilangan semangat untuk melanjutkan rencana piknik. Ok no problem rencana terus berjalan untuk mengobati sedikit rasa kekecewaan kami( terutama saya ..he..he) kita putuskan untuk tetap pada rencana. Oh iya sampai lupa, dalam rencana ini ibu kantin dan keluarga juga ikut serta. Setelah memahami alasan ketidak ikutan mereka, apri dan fifi meminta diri untuk pulang dan menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa ikut dalam rencana piknik yang kami adakan.

Lalu kemana tujuan piknik kita..? satu masalah lagi muncul. Ada yang mengusulkan ke Ciater( Pemandian Air Panas),Lembang, Tangkuban Perahu, Monas, Dunia Fantasi, Siti Patenggang, Kawah Putih,sampai dengan Jogyakarta dengan Candi Borobudurnya. Untuk yang disekitar Bandung atau Jakarta sih ok sajalah. Tapi gila aja kalau harus ke Jogya, maklum yang jadi supirnya adalah saya, sendirian lagi, kalau ada sopir cadangan sih ga masalah, lagian masalah dana juga menjadi pertimbangan utama bagi kami. Soal waktu itu juga menjadi kendala yang lumayan dalam diskusi, idealnya sih kami meminta hari minggu, kan enak tuh kalau piknik hari minggu. Dengan berbagai pertimbangan dan dilihat dari rencana pada hari minggu yang dilakukan oleh anggota akhirnya waktu diambil hari Jum’at.

Kamis malam kita semua menginap di rumah ibu kantin di GBA(Griya Bandung Asri) disana persiapan dimulai, karena bekal membawa dari rumah maka malam itu kami disibukkan dengan membuat masakan untuk bekal buat besok pagi. Saat membuat masakan tiba-tiba kami teringat saat Apri dan Fifi berada di GBA bersama kami untuk yang pertama kalinya. Bayangan dan senyuman manis masih tergambar jelas, gelak tawa yang riang masih terdengar di benak kami. Walaupun kami juga tahu kalau semuannya ini hanya khayalan kami yang menantikan kehadiran meraka, dan kebersamaan mereka yang mengasyikan.

Pagi pukul 6.00 Wib saya ke tempat penyewaan mobil untuk mengambil mobil yang sudah dijanjikan. Udara pagi kota bandung yang dingin menusuk tulang tidak terlalu saya rasakan. Pagi itu sudah banyak kendaraan yang berlalu lalang, waktu itu saya diantar oleh suami mba kantin menggunakan kendaraan roda dua Honda GL Max. Setelah beberapa menit berlalu kahirnya kami sampai di Margahayu Raya. Mobil Toyota Kijang LSX warna hitam sudah menunggu. Tidak pikir panjang lagi saya langsung menuju pemilik rental mobil tersebut dan menunjukan nota untuk mengambil mobil yang akan disewa.

Jam 9.00 Wib kami semua berangkat menuju ke Ciwidey setelah sebelumnya saya menelepon Apri untuk medengarkan suaranya sambil menawarkan kembali untuk ikut bersama kami, sebetulnya saya juga sudah tahu kalau tidak mungkin mereka ikut dalam suasana seperti ini. Setelah selesai mobilpun distarter dan kami meluncur kearah ciwidey. Dasar nasib lagi kurang mujur, diperempatan jalan saya sudah tau kalau dilarang belok kekanan, tapi suara dari jok belakang mobil menyarankan untuk tetap belok dengan alasan dia sudah sering belok kanan dan larangan itu hanya berlaku untuk angkutan umum. Dengan keraguan saya pun belok kekanan , dan ups.. terdengar polisi meniup peluit panjang Priiiit…priiiit..priiit. wah sial bener nih hari ini. Pagi pagi sudah ditilang polisi, walaupun dalam hati tahu kalau memang saya yang salah.

Merogoh uang Rp. 20.000,00 untuk damai, itu yang saya lakukan. Dari pada pusing kepala untuk mengurusi sidang dan lain-lain. Disamping itu sebagai warga Negara yang baik saya juga cinta damai. Masalah tilang sudah selesai perjalanan pun segera dilanjutkan walaupun dengan hati yang gondok. Sampai di Ciwiday objek wisata yang kami ambil adalah situpatenggang. Sampai lupa, dalam rombongan ini juga ada Didi Prasetya yang sengaja kami undang dari Cikarang sebagai donator. Dalam rencana, sebagai bahan dokumentasi kami siapkan Camera Digital, Handycam,dan camera konvensional, tetapi pada pelaksanaannya hanya camera convensional saja yang berhasil dibawa. Dengan bermodalkan Rp.27.000,00 Didi Prasetya membeli film untuk kamera ini. Sesampainya di tempat tujuan yang kami lakukan adalah langsung ke makan bersama, apalagi waktu itu sudah menunjukkan pukul 11.30 Wib. Perut yang keroncongan sudah tidak bisa di hindarkan.

Pada saat kami semua makan-makan apa yang teringat adalah seandainya Apri dan Fifi ikut dalam rombongan..! tentu suasana pada saat itu akan semakin ramai dan asyik. Selama makan-makan kami semua berfoto ria seperti layaknya anak kecil yang diberikan mainan baru oleh ibunya. Ceprat sini cepret sana, wah pokoknya dunia seperti milik kami pada waktu itu.

Selesai makan kami yang laki-laki langsung mencari masjid terdekat untuk melaksanakan sholat jum’at. Maklum itu adalah kewajiban utama bagi kami orang muslim. Perjalanan dilanjutkan kami langsung menuju tempat renang di Cimanggu. Setelah parkir kami langsung menuju kolam renang, wau… ternyata airnya lumayan kotor dan banyak lumutnya. Pada waktu itu saya agak enggan untuk ikutan renang, maklumlah tidak ada gaya renang apapun yang saya kuasai selain gaya batu. Setelah mendapat ajakan teman-teman semua akhirnya saya ikutan juga.

Sesuai dengan dugaan pada awal sebelum masuk kekolam renang, kami melakukan permainan selam dan sialnya banyak air yang tertelan oleh saya. Woua…saat itu juga perut menjadi mual dan sudah tidak bisa dihindarkan lagi saya langsung muntah. Melihat hal itu teman-teman cuman tertawa kegelian. Ternyata banyak mata yang tertuju pada saya saat itu.. malu dan seneng juga lho…

Akhirnya piknik selesai walaupun banyak peristiwa dan moment yang indah pada waktu itu, tetapi sangat sulit untuk memilih kata-kata yang bisa mewakili perasaan dan pikiran saya. Yah apa boleh buat.. walaupun tanpa Apri dan Fifi kami berusaha untuk membuat suasana liburan saat itu bisa berkesan bagi kami semua.

Saya tidak bisa membayangkan suasana seperti apa yang akan terjadi jika pada saat itu ada kehadiran Apri dan Fifi dalam acara piknik tersebut, yang jelas suasana akan tambah semarak dan ramai dengan kehadiran meraka. Harapan dalam hati setelah kami melakukan perjalanan ini adalah suatu saat ada kesempatan bagi kami semua untuk mengulangi suasana seperti ini dengan ditambah kehadiran sahabat yang sangat kami atau saya nantikan (Apri & Fifi).

Semua hal yang terbatas mengungkapkan keterbatasan (Theodore Roethke 1908-1963)